CILACAP.INFO – Dalam era modern ini, kosmetik sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, baik untuk menunjang penampilan maupun menjaga kesehatan kulit. Sayangnya, tidak semua produk kosmetik yang beredar di pasaran aman untuk digunakan.
Banyak produk yang dijual tanpa izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sebuah lembaga resmi yang bertugas memastikan keamanan produk kosmetik di Indonesia. Menggunakan kosmetik tanpa izin BPOM – bpomindonesia.id dapat membawa berbagai risiko serius, baik untuk kesehatan kulit maupun kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Berikut ini lima risiko besar yang harus kamu ketahui sebelum memutuskan menggunakan kosmetik yang belum terdaftar di BPOM.
1. Risiko Iritasi Kulit dan Alergi
Salah satu risiko paling umum dari penggunaan kosmetik tanpa izin BPOM adalah terjadinya iritasi kulit dan alergi. Produk yang tidak terdaftar di BPOM belum tentu melalui uji klinis atau laboratorium yang memadai. Akibatnya, bahan-bahan yang digunakan bisa mengandung zat berbahaya atau tidak sesuai takaran yang semestinya.
Gejala iritasi kulit bisa berupa kemerahan, gatal, perih, kulit kering, hingga ruam. Dalam kasus alergi yang lebih berat, kamu bisa mengalami pembengkakan, kulit melepuh, bahkan luka terbuka. Kondisi ini tentu tidak hanya merusak penampilan, tetapi juga berisiko menyebabkan infeksi kulit sekunder.
Sebagai konsumen cerdas, penting untuk memperhatikan komposisi kosmetik dan memastikan produk yang digunakan telah memiliki nomor registrasi BPOM sebagai tanda bahwa produk tersebut sudah melalui serangkaian uji keamanan.
2. Paparan Bahan Kimia Berbahaya
Kosmetik ilegal sering kali mengandung bahan kimia berbahaya yang seharusnya dibatasi penggunaannya atau bahkan dilarang dalam produk kecantikan. Beberapa bahan berbahaya yang sering ditemukan antara lain merkuri, hidrokuinon, timbal, serta steroid.
● Merkuri biasa digunakan dalam produk pemutih wajah karena efektif menghambat produksi melanin. Namun, penggunaan merkuri sangat berbahaya karena bisa merusak ginjal, sistem saraf, serta menyebabkan gangguan janin pada ibu hamil.
● Hidrokuinon, bila digunakan tanpa pengawasan, dapat menyebabkan hiperpigmentasi parah dan kanker kulit.
● Timbal pada kosmetik bibir, seperti lipstik, dapat terakumulasi di tubuh dan menyebabkan gangguan otak serta sistem saraf.
● Steroid dalam kosmetik dapat menipiskan kulit dan mengganggu sistem hormonal jika digunakan secara tidak tepat.
Tanpa pengawasan BPOM, kandungan bahan dalam produk tidak terkontrol. Akibatnya, produk tersebut berisiko mengandung bahan berbahaya di atas batas aman.
3. Kerusakan Permanen pada Kulit
Dalam jangka panjang, penggunaan kosmetik ilegal bisa menyebabkan kerusakan kulit yang permanen. Misalnya, penggunaan krim pemutih berbahan merkuri atau hidrokuinon dalam waktu lama dapat membuat kulit menjadi lebih tipis, sensitif, dan rentan terhadap kerusakan lingkungan seperti paparan sinar matahari.
Kerusakan ini bisa muncul berupa bercak hitam permanen atau perubahan tekstur kulit. Bahkan setelah perawatan medis, kondisi tersebut sering kali tidak bisa pulih sepenuhnya.
Selain itu, lapisan pelindung alami kulit (skin barrier) bisa rusak, membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi bakteri, virus, maupun jamur. Akibatnya, perawatan yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi kulit bisa jauh lebih mahal dan memakan waktu lama.
4. Risiko Terhadap Kesehatan Sistemik
Bukan hanya kulit yang terancam, penggunaan kosmetik berbahaya juga bisa berdampak pada kesehatan sistemik. Zat beracun dalam kosmetik dapat diserap oleh kulit dan masuk ke dalam aliran darah, lalu menyebar ke berbagai organ vital seperti ginjal, hati, hingga otak.
Paparan bahan berbahaya seperti merkuri dan timbal dalam jangka panjang dapat menyebabkan:
● Kerusakan ginjal (nefropati)
● Gangguan sistem saraf pusat
● Gangguan reproduksi
● Masalah perkembangan pada janin jika digunakan oleh ibu hamil
● Penurunan fungsi kognitif
Dampak ini bisa sangat serius dan bersifat jangka panjang. Selain itu, dapat juga mengancam keselamatan jiwa jika tidak segera ditangani dengan tepat.
5. Sulit Mendapatkan Perlindungan Hukum
Ketika kamu membeli dan menggunakan kosmetik yang tidak terdaftar di BPOM, secara hukum posisi kamu menjadi lebih lemah jika mengalami kerugian. Produk ilegal biasanya tidak tercatat dalam sistem pengawasan pemerintah, sehingga sulit untuk melakukan pelacakan terhadap produsen atau distributor nakal.
Jika terjadi efek samping serius, klaim ganti rugi atau tuntutan hukum akan sangat sulit dilakukan. Selain itu, penjual produk ilegal juga seringkali tidak memberikan jaminan keaslian atau pertanggungjawaban apa pun atas produk yang mereka jual.
Dengan menggunakan produk kosmetik berizin BPOM, kamu sebagai konsumen mendapatkan perlindungan hukum yang lebih jelas, termasuk hak untuk melaporkan dan mendapatkan penanganan atas produk yang terbukti membahayakan.
Tips Memilih Kosmetik yang Aman dan Benar
Agar kamu tidak salah pilih, berikut beberapa tips sederhana namun penting dalam memilih kosmetik:
1. Periksa Nomor Registrasi BPOM
Setiap produk kosmetik resmi harus mencantumkan nomor registrasi BPOM pada kemasan. Kamu bisa mengecek keaslian nomor tersebut melalui Website resmi BPOM (cekbpom.pom.go.id) atau dengan menggunakan Aplikasi BPOM Mobile.
Jika nomor tersebut tidak terdaftar atau produk tidak memiliki nomor sama sekali, sebaiknya hindari.
2. Belanja di Tempat Resmi
Pilih toko kosmetik resmi, apotek terpercaya, atau toko online yang sudah terverifikasi. Hindari membeli kosmetik dari pedagang tidak resmi atau melalui media sosial yang tidak dapat mempertanggungjawabkan produknya.
3. Perhatikan Kemasan
Produk kosmetik yang resmi biasanya memiliki:
● Kemasan yang rapi dan berkualitas
● Label yang jelas (nama produk, komposisi, cara pakai, tanggal kedaluwarsa, nomor BPOM)
● Bahasa yang sesuai dengan standar (tidak sekadar promosi bombastis)
Produk abal-abal sering kali memiliki kemasan yang mencurigakan seperti label tempelan, tulisan tidak jelas, atau bahkan tidak mencantumkan komposisi.
4. Kenali Kandungan Produk
Sebelum membeli, pelajari bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam kosmetik. Hindari produk dengan bahan berbahaya seperti:
● Merkuri
● Hidroquinon dosis tinggi
● Paraben dalam jumlah besar
● Pewarna tekstil
● Steroid (kecuali atas resep dokter)
Kamu bisa mencari informasi kandungan ini melalui situs web kesehatan atau konsultasi dengan dokter kulit.
5. Jangan Tergiur Harga Murah
Ingatlah pepatah “Ada harga, ada rupa”. Produk yang terlalu murah dibandingkan harga pasaran patut dicurigai. Kualitas bahan, proses produksi, hingga distribusi yang benar membutuhkan biaya, sehingga harga kosmetik resmi biasanya masuk akal dan sebanding dengan manfaat yang diberikan.
Penutup
Memilih kosmetik memang bukan perkara mudah. Banyaknya pilihan di pasaran bisa membuat kita tergoda untuk mencoba produk-produk baru, apalagi jika ditawarkan dengan harga murah dan klaim hasil instan. Namun, keamanan tetap harus menjadi prioritas utama.
Menggunakan kosmetik tanpa izin BPOM memang terlihat menggiurkan untuk hasil jangka pendek. Namun, risikonya terhadap kesehatan jangka panjang sangat besar dan tidak sebanding dengan manfaat sesaat itu.
Sebelum membeli, selalu cek nomor registrasi BPOM yang tercantum di kemasan produk atau cari informasi melalui situs resmi BPOM. Jadilah konsumen cerdas yang peduli dengan kesehatan kulit dan tubuhmu. Ingat, kulit yang sehat dan cantik adalah hasil dari penggunaan produk yang aman dan terpercaya.