Tak hanya meningkatkan kualitas di sektor pertanian, keberadaan Program DEB juga membuka peluang destinasi wisata yang baru dengan sejumlah fasilitas yang mampu menarik perhatian pengunjung.
Sementara itu, Fuel Terminal Manager Maos Pertamina Patra Niaga, Wisnu Eka Baskhara, menjelaskan Desa Mernek ini 70% warganya adalah petani dan hampir 80% desa ini dikelilingi oleh sawah. Dengan demikian, potensi terkait petani dan pengembangan energi bersih sangat memungkinkan untuk dicanangkan atau dilaksanakan.
“Agar program ini tidak berhenti begitu saja, tapi tetap terus dipakai sampai mungkin puluhan tahun kemudian, kami menyediakan tenaga khusus untuk memastikan seluruh program yang kami canangkan di sini itu bisa berjalan dan sustain. Karena kan biasanya program bantuan itu satu atau dua kali diberikan tersilang. Kami punya tim yang memantau untuk memastikan keberlangsungan dari program ini,” jelas dia.
Wisnu menambahkan, pada tahap pertama Pertamina membangun fondasi. Sementara itu, pada tahun kedua Pertamina melakukan implementasi, dengan harapan tahun keempat atau kelima desa ini bisa mandiri dan berdaya.
“Dengan target tahun kelima itu sudah bisa mandiri. Sehingga energi berdikari itu benar-benar tercipta di sini. Sebenarnya kuncinya adalah biar kebiasaan itu, kan biasanya orang itu punya sifat ya, kalau misalnya tidak sering dibiasakan jadinya lupa kan, makanya harus sering dilakukan, jadi mulai terbiasa dan jadinya ya sudah, jadi sudah auto kan,” kata dia.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Desa Mernek, Bustanul Arifin, mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dengan Pertamina sejak tahun 2019. Kemudian, di tahun 2024 ada tambahan program bernama EBT atau Energi Baru Terbarukan, yaitu pemasangan panel surya.
“Alhamdulillah, sangat bermanfaat buat warga, khususnya di kawasan wisata pertanian yang sekarang semua kegiatan pakai tenaga surya. Bumdes sebagai pengelola itu sudah mengefisiensi pengeluaran Bumdes yang tadinya sebulan Rp400 ribu, sekarang sudah tidak karena sudah ada panel surya,” kata Arifin.
Tampilkan Semua